CULTURE SHOCK
Apa itu Culture Shock ?
Culture Shock adalah
perasaan disorientasi yang dialami oleh seseorang yang
tiba-tiba mengalami budaya, cara hidup, atau cara bersikap yang baru/asing.
Saya akan bercerita beberapa pengalaman saya yang mengenai
Culture shock
1. Pengalaman saya di lingkungan rumah
Dulu sebelum saya didepok, saya tinggal di bengkulu. Dan
saya pindah kedpok. Saat didepok sangat terasa perbedaannya, mulai dari
suasana, bahasa sehari2nya , biasanya saya menggunakan bahasa daerah saya, dan
ketika didepok. Sangat berbeda , saya belum terbiasa menggunakan bahasa
indonesia untuk sehari-hari dan juga
makannanya. Banyak makanan-makanan yang baru saya lihat, dan banyak lagi
perbedaan-perbedaan antara daerah saya yang dulu dengan sekarang.
2. Pengalaman saya dilingkungan Kuliah
Saya sekarang adalah mahasiswa baru, Pertama kali saya
masuk kelas, Sangat berbeda dengan saat dikelas di sma kemaren. Disini saya bertemu dengan orang-orang yang baru. Bahkan
sampai bertemu dengan orang-orang dari luar daerah. Dan saya juga diajar oleh
dosen. Perbedaan dosen dengan guru sangatlah berebeda, dan juga tugas-tugas
yang diberikan juga berebeda.
Kuliah sangatlah berbeda dari sekolah sd,smp, ataupun sma
ADA EMPAT TAHAPAN TIMBULNYA
CULTURE SHOCK:
1. Tahapan pertama yaitu the honeymoon phase
Suatu tahapan di mana kamu akan merasa bahagia setibanya di negara yang
baru, apalagi yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.
2. Tahap kedua, the crisis phase
Yaitu perbedaan di negara baru tidak pas baik itu makanannya, logat yang
susah dimengerti, kebiasaan jual beli dan merasa kesepian. Hal tersebut hanya
membuat kamu merasa terasing dari lingkungan. Namun kamu akan segera melaluinya
jika mampu menyesuaikan diri dengan baik.
3. Tahap ketiga, the adjustment phase
Dalam fase ini, kamu sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan di
negara baru.
4. Tahap keempat, bi-cultural phase
Kamu merasa nyaman hidup dengan dua kebudayaan sekaligus. Ini merupakan
indikasi bagus, karena kamu telah berhasil melalui suatu seleksi alam kecil.
Namun ada pula mahasiswa yang terlalu memuja kebudayaan asing sehingga ketika
pulang ke negeri sendiri, ia malah merasa asing kembali. Untuk itu harus ada
keseimbangan antara memahami kebudayaan tanpa meninggalkan identitas kita
sebagai bangsa Indonesia.
Lalu, bagaimana agar tidak mengalami depresi akibat culture shock?
Jawabannya adalah:
·
Tambah wawasan kamu mengenai negara tujuan kuliah. Cara terbaik adalah
dengan membaca buku panduan tentang negara tujuan, bertanya kepada orang yang
pernah tinggal di sana, browsing di internet, dan yang paling penting jangan
membayangkan kehidupan di sana seperti yang selalu kita tonton di film atau
televisi. Bisa-bisa kamu malah terjebak dalam halusinasi dan kesalahpahaman
·
Cari tahu juga mengenai budaya, kebiasaan, olahraga yang populer di negara
tujuan hingga topik pembicaraaan sehari-hari serta bahasa tubuh. Satu lagi yang
perlu kamu ketahui adalah selera humor di negara tujuan, jangan sampai bahan
berckamu kita di tanah air malah menyinggung perasaan teman di negara asing,
menjengkelkan atau bahkan garing
·
Setibanya di negara tujuan, segera kenali kehidupan setempat dan ketahui
tempat-tempat penting seperti kantor pos, toko, dokter, dan kantor pelayanan
mahasiswa internasional. Semua itu tentu saja tidak akan berjalan mulus jika
kamu merasa takut dan was-was terhadap lingkungan baru. Jadi, beranilah
bertanya tentang keadaan dan adat di tempat baru. Selain itu, baca juga koran
lokal sehingga kamu tahu topik pembicaraan yang sedang hangat dan bisa kamu
diskusikan dengan teman-teman baru
·
Namun jangan lupakan tanah air karena terlalu asyik menyesuaikan ini dan
itu di negara baru. Tetap pantau berita terbaru secara online tentang tanah
air, ini juga bisa menjadi salah satu topik pembicaraan. Pelajar internasional
lain biasanya saling berbagi cerita mengenai negara asal
·
Di kampus biasanya ada kegiatan penunjang bagi mahasiswa. Dapatkan info di
pusat pelayanan mahasiswa internasional tentang paket liburan dan aktivitas
kampus yang cocok dengan bakat dan minat kamu. kamu akan segera mengenal
teman-teman seiring kegiatan bersama yang kalian ikuti. Intinya, jadilah orang
yang suka bersosialisasi.